Senin, 05 November 2012

Tentang Sequence Stratigrafi

Ane mau nge-share tentang sequence stratigrafi, ane ambil dari bukunya Mas Sam Bogg, Jr. Moga bermanfaat.

Sequence stratigrafi didasarkan pada pemikiran bahwa suksesi (rangkaian) sedimen dapat dibagi menjadi unit (sequence) yang dibatasi oleh ketidakselarasan (unconformity) yang terbentuk selama perubahan siklus muka air laut. Sequence dapat dibagi menjadi unit yang lebih kecil yang secara genetic terhubung dengan pembentukan dari tahapan yang berbeda siklus muka air laut pada daerah tertentu. Kumpulan 3 dimensi dari lithofasies dengan keterdapatan batas sequence mengacu sebagai sistem pengendapan (depositional system). Depositional system dibangun oleh unit statigradi yang lebih kecil: system tract dan parasequence ( yang disusun oleh rangkaian parasequence). Sequence stratigrafi akan menjadi acuan dalam chronostratigrafi yang akan menunjukan pembentukan batuan yang berhubungan dengan accommodation space.
Accommodation space merupakan ruang yang tersedia pada suatu waktu dimana sedimen dapat terakumulasi (Jervey,1988). Pada dasarnya, merupakan ruang antara permukaan equilibrium (muka air laut) yang memisahkan batas erosional (bagian atas) dengan batas pengendapan (bagian bawah) dimana sedimen dapat terakumulasi. Accommodation space pada lingkungan laut dikontrol oleh eustasy (penurunan dan kenaikan muka air laut( dan tektonik (subsidence/uplift). Jumlah dari accomodasi dan kecepatan suplai sedien dikontrol oleh kedalam air dan juga transgresi dan regresi (emery and Meyers, 1996). Jika sedimen bertambah ketika accommodation space masih konstan atau suplai sedimen lebih besar dibandingkan dengan tingkat kenaikan relative muka air laut, kedalam air akan turun (fasies pada daerah regresi). Jika suplai sedimen lebih kecil dari tingkat kenaikan muka air laut, kedalam air akan meningkat (faseis pada daerah transgresi). Jika supai sedimen yang sangat banyak mengisi suatu ruang akomodasi hingga ke batas tertinggi, penurunan muka air laut secara global (eustasy) atau pengangkatan dari lantai samudra yang dapat menyebabkan sedimen tersebut tererosi (tersingkap).

Bagian penting dari sequence stratigrafi
1. Parasequence dan rangkaian parasequence
Parasequence merupakan fasies terkecil dari sekuen pengendapan dan memiliki ketebalan berkisar antara 10 hingga 100 m. parasequence merupakan rangkaian kecil dari lapisan atau rangkaian lapisan yang dibatasi oleh flooding surface, yang merupakan permukaan yang memisahkan lapisan muda dari lapisan yang lebih tua. Flooding surface pada umumnya terbentuk di lingkungan transisi dimana tingkat kenaikan ruang akomodasi lebih kecil dibandingkan dengan suplai sedimen. Pada kondisi tersebut, sedimen yang masuk ke laut akan mengisi daerah pantai terlebih dahulu, kemudian akan berpindah kearah laut (prograding) hinga kedaerah distal. Hasilnya akan shallowing-upward dan pada umumnya coarsening-upward. Jika tahapan ini diikuti oleh kenaikan ruang akomodasi, transgresi akan mengontrol kondisi ini.
Kemudian, penurunan ruang akomodasi yang diperlihatkan oleh situasi eustasi (penurunan muka air laut) atau terjadi peningkatan suplai sedimen dapat menunjukkan pengendapan dari parasequence yang baru. Penumpukan secara vertical dari parasequence menunjukkan variasi dari perubahan relative muka air laut yang memebntuk rangkaian parasequence. Pada kondisi ini, setiap perubahan parasequence akan menuju kea rah laut membentuk progradational parasequence set. Pada kondisi yang berbeda dimana muka air laut relative naik dan turun, parasequence mungkin akan menuju kea rah daratan dan membentuk retrogradational parasequence set atau secara vertical membentuk aggradational parasequence set (Coe and Chruch, 2003).
2. system tract
System tract merupakan subdivisi dari sistem pengendapan. 4 jenis dari system tract yang dikontrol oleh muka air laut adalah
Highstand system tract (sedimen diendapkan selama muka air laut tinggi). Sistem ini terbentuk selama fase terakhir dari kenaikan muka air laut, dan terhenti pada kondisi terebut atau selama fase awal dari penurunan muka air laut. Sistem ini terbentuk pada kondisi dimana kondisi progradasi menjadi aggradasi. High system tract ditentukan oleh ketidakselarasan (unconformity yang dihasilkan oleh penerunan muka air laut pada kondisi eustasi setelahnya).
Falling-stage system tract sebagai awal dari lowstand syste tracts yang dibentuk dari penurunan muka air laut dari posisi highstand. Penurunan muka air laut berhubungan, baik terhadap tingakt penurunan muka air laut yang melebihi kecepatan subsidence dari tektonik atau tingkat kenaikan muka air laut lebih kecil dibandingkan tingkat pengangkatan tektonik yang membawa ke kondisi yang dikenal sebagai force regression. Selama force regression, ruang akomodasi berkurang sejauh garis pantai yang berpindah kea rah laut (prograde) dan pengendapan juga berpindah ke posisi yang lebih rendah. Hasilnya, endapan coastal tidak diendapkan pada posisi awalnya tetapi akan melewati zona pengendapan dan membentuk permukaan ketidakselarasan (unconformity surface). Kemudian Erosi sedimen pada daerah pantai oleh fluvial akan menyebabkan penggerusan melewati daerah pantai dan diendapkan lagi kearah mendekati laut. Pengendapan pada falling-stage system tract meliputi endapan laut dangkal, endapan offshore-marine, dan endapan kipas laut (submarine-fan sediments).

Lowstand system tracts, mulai terbentuk setelah muka air laut relative turun hingga batas minimunnya dan mulai untuk naik sehingga menghasilkan ruang akomodasi yang kecil. Endapan terdiri dari rangkaian parasewuence dari progradational hingga aggradaional yang terdiri dari alluvial dan endapan pantai, endapan laut dangkal, , endapan offshore-marine, dan endapan kipas laut (submarine-fan sediments).

Kenaikan muka air laut yang menerus menghasilkan kondisi dimana tingkat ruang akoodasi lebih besar dibandingkan dengan supali sedimen yang dihasilkan pada kondisi transgresi. Daerah pengendapan dari perubahan pengendapan kearah daratan menghasilkan parasequence retrogradasional. Transgressive surface akan ditandai oleh endapan laut yang lebihbanyak dibandinkan dengan endapan nonmarine. Sedimen diendapkan pada kondisi tersebut menghasilkan transgressive system tract. Transgressive system tract akan terdiri dari alluvial dan endapan pantai, endapan laut dangkal, , endapan offshore-marine, tetapi tidak termasuk endapan kipas laut (submarine-fan sediments). Ketika muka air laut mencapai titik maksimum, tingkat sedimentasi akan melebihi kecepatan kenaikan muka air laut dan aggradasi menjadi  progradasi lebih dominan akan menghasilkan kondisi highstand system tract yang baru.

0 komentar:

Posting Komentar